The Movie: Battle Royale

BRSebuah film yang diproduksi oleh negara Jepang. Disadur dari novel yang berjudul sama “Battle Royale” oleh Koushun Takami. Film yang disutradarai oleh Kinji Fukasaku ini dari awal saja sudah berdarah-darah, sudah cukup mengerikan bagiku, semakin ketengah semakin mengerikan dan mendekati akhir sangat mengerikan.

Orang yang bercerita dalam film ini adalah Nanahara Shuuya(Fujiwara Tatsuya), seorang anak laki-laki yang orang tuanya meninggal karena bunuh diri, membuatnya merasa tidak percaya dan tidak menyukai orang dewasa.

Sebagai pendahuluan, dikisahkan:

Pada awal abad baru, Jepang di ambang kehancuran. Lebih dari 10 juta penduduk tidak mempunyai pekerjaan, dan para pelajar melakukan kejahatan yang sudah tidak bisa dikontrol.

Awal kisah tragis yang terjadi pada Shuuya dan kawan-kawan adalah dari insiden penusukan dari seorang siswa-Nobu- terhadap seorang guru yang bernama Kitano. Kitano ini lah yang mulai menggagas ide untuk adanya undang-undang untuk mengatasi anak-anak, dia menghubungi orang-orang berpengaruh sampai akhirnya terbentuklah sebuah undang-undang yang disebut Undang-Undang BR”Battle Royale”.

Suatu hari, kelas 3B SMP Shiuoya sedang melakukan perjalanan tour sekolah. Selama perjalanan mereka bersenang-senang sampai tidak sadarkan diri karena di bius. Saat terbangun, setiap anak yang berjumlah kira-kira 42 orang mendapati di leher masing-masing terdapat kalung bersensor. Mereka dibawa ke sebuah pulau dimana mereka harus berpartisipasi ke dalam sebuah permainan yang mengerikan, yang dinamakan Battle Royale.

Permainan ni sangat mudah, mereka diberi waktu 3 hari untuk dapat pulang ke rumah dengan syarat hanya tersisa 1 orang yang hidup pada hari ketiga. Tidak ada peraturan yang mengikat. Kalau pada hari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi, maka semua kalung yang bersensor yang ada pada leher anak-anak itu akan meledak dan tidak seorangpun yang selamat.

Jadi kalung itu mengandung sensor yang terhubung pada pusat operasi BR, juga terdapat mikrophone yang membuat semua orang yang ada diruang operasi BR bisa mendengar percakapan apapun yang dibicarakan oleh anak-anak.

Nah, belum lagi permainan ini dimulai, sudah ada 3 orang yang meninggal; 1 orang guru yang ada didalam rombongan tour meninggal dengan penuh luka karena menolak permainan ini, 2 orang siswa lainnya meninggal karena ditembak dan ditusuk dengan pisau di kepala karena menentang Kitano dan ribut saat penjelasan permainan ini. Mengerikan kan????

Sebelum mulai, setiap anak dibekali dengan 1 tas yang berisi; senter, air minum, makanan, kompas, peta dan senjata. Untuk senjata, setiap anak mendapatkan senjata yang berbeda-beda; ada yang mendapatkan kapak, clurit, pistol, parang, senjata mesin, alat penyetrum, pisau, panah, namun ada juga yang mendapatkan tutup panci, teropong, ataupun alat gps.

Saat masing-masing anak mendapatkan tas nya, maka game pun dimulai.. pukul 01.40 **saatnya mengambil bantal untuk menutup wajah**

Begitulah, masing-masing anak saling membunuh, hanya demi harapan bisa keluar dari pulau. Namun ada juga yang bunuh diri dengan melompat dari tebing tinggi (3 orang), dan gantung diri (4 orang). Baru hari pertama, pukul 06.00 sore, anak-anak yang tersisa hanya 21 orang. Hari kedua jam 12.30 tengah hari, tersisa 20 orang.

Mengerikan deh…. banget..

Di akhir hari kedua, tersisa 4 orang anak yaitu Kiriama Kazuo-tipe pembunuh sejati-, Kawada Shuugo(Yamamoto Tarou)-kedua kalinya dipaksa mengikuti game ini-, Nanahara Shuuya dan Nakagawa Noriko(Maeda Aki)-seorang cewe yang sangat dilindungi Shuuya-.

Kiriama berhasil dibunuh Kawada dan Shuuya *gimana cara membunuhnya, lebih baik nonton sendiri, karena ga pantes diceritakan disini :(*

Kawada bersandiwara-karena dia tahu bahwa ucapannya akan didengar oleh Kitano dan anak buahnya- bahwa dia membunuh Shuuya dan Noriko. Kitano percaya dan memutuskan bahwa permainan selesai…. “Game Over!!”

Kawada menemui Kitano, menyatakan bahwa dia menang. Namun Kitano malah ingin membunuhnya karena menganggap bahwa Kawada curang. Saat itulah Shuuya dan Noriko datang dan Shuuya akhirnya membunuh Kitano. Yang mengherankan adalah sikap Kitano setelah ditembak oleh Shuuya : –> dengan tubuh penuh luka tembak mengangkat telpon yang berdering –> bicara ditelpon –> marah-marah, banting telpon –>makan kue –> mati. Cara mengakhiri nyawa yang anehhhh…

Diperjalanan pulang, Kawada meninggal karena luka tembak yang parah.

Nanahara Shuuya dan Nakagawa Noriko menjadi buronan, ”dicari karena membunuh”.

The End.

Dengar-dengar ada sequelnya –> Battle Royale II: Requiem, tapi saya belum nonton, belum ada yang kasih pinjem film nya hihihihi.. Yang penasaran, silakan baca di wiki

6 responses to this post.

  1. lama gak kesini,
    dan jahhh resensi buku lagi toh 😀

    Reply

  2. hihihi ngarepin ada yg minjemin ya..:)
    gimana kabar bu?

    Reply

  3. dari kamaren-kemaren pengen baca, tapi dah gak ada lagi di agregator 🙂

    Reply

  4. Posted by minyoeagus on August 29, 2009 at 5:41 pm

    ada yg pernah liat novelnya g…???, tp yang versi bahasa indonesia……

    Reply

Leave a reply to warm Cancel reply