The Bartimaeus Trilogy #3 : Ptolemy’s Gate
Oleh Jonathan Stroud
Dialih bahasakan oleh Poppy Damayanti Chusfani
Editor Dini Pandia
Berisi 573 halaman
Saat baru mulai baca buku ini, aku kena penyakit cacar air 😦 Bingung juga sih, udah umur segini kena penyakit itu juga…. Kenapa ga dari dulu-dulu aja yah kena nya.. Jadilah selesai bacanya menjadi lebih lama. Tapi jangan kuatir teman-teman, jangan sedih… Anna sudah sembuh kok hehehe..
Sebelum baca…. Awas Spoiler….. 🙂
Tokoh Utama masih tentang Nathaniel, Bartimaeus dan Kitty Jones.
3 tahun setelah kejadian Golem’s Eye, Nathaniel atau John Mandrake berumur 17 tahun sekarang, tumbuh menjadi sosok pemuda yang tampan, tingginya sedang, langsing, gerakannya tangkas, wajahnya tirus dan pucat matanya gelap, cerdas, serius dan sangat percaya diri. Dia dipromosikan menjadi Menteri Penerangan, membuat ambisi dan ego nya makin tinggi. Mempunyai rumah sendiri walau tidak terlalu mewah. Dia juga mempunyai asisten pribadi, Ms. Piper. Dan sekarang, lebih tidak disukai oleh para menteri “penyihir” senior di pemerintahan.
Nathaniel mempekerjakan beberapa jin dalam pekerjaan, diantaranya Ascobol, Cormocodran, Hodge, Mwamba-jin wanita, dan tentu saja Bartimaeus.
Disini, Bartimaeus dalam keadaan amat tidak berdaya. Dia dalam keadaan sangat lemah karena selama 2 tahun berada di dunia manusia, tidak juga dibebaskan, membuat rohnya lemah. Bartimaeus lebih banyak mengeluh, mencaci maki, ngomel. Jangankan untuk bertarung, untuk berubah bentuk aja membuat dirinya kesakitan. Bertahan dengan mulut besarnya dan ejekan pedasnya, Bartimaeus tetap mengesankan lho…. 🙂 Tugas terakhir sebelum dia dibebaskan ke dunia nya sendiri adalah dia diminta untuk menyelidiki -hanya menyelidiki mengingat keadaannya sekarang- Clive Jenkins, seorang commoner, yang diduga melakukan suatu kegiatan seperti yang dilakukan oleh Lovalece dan Duvall dan juga diduga dia bekerjasama dengan cendekiawan buronan-yang dulunya bekerjasama dengan kelompok resistance-Mr. Clem Hopkins.
Tugas ini sepertinya mudah, tapi ternyata membuatnya bertemu dengan musuh-musuh lamanya, diantaranya Rufus Lime-teman dari Lovalece dan si pembunuh bayaran berjanggut- pelayannya Lovalece. Namun dia akhirnya mengetahui bahwa Clive Jenkins memang sepertinya sedang merencanakan sesuatu dengan mencoba merekrut beberapa commoner dan memang hal ini berhubungan dengan Hopkins. Sialnya, penyamaran Bartimaeus diketahui oleh para foliot, ada 5 foliot tepatnya yang memaksa Bartimaeus untuk kabur-karena tidak ada kekuatan lagi untuk melawan- dalam bentuk katak untuk satu-satunya tujuan… Mendatangi masternya, Nathaniel, yang lagi berada di rumah perdana menteri. Namun kedatangannya memicu Nexus, jaringan perlindungan, di rumah Devereaux sehingga membuat kekacauan disana & Bartimaeus tidak sadarkan diri, KO…… dan harus dibebaskan.
Tentu saja hal ini membuat Nathaniel semakin terpojok oleh pandangan sinis musuh-musuhnya yang menganggap Nathaniel lemah terhadap para demon.
Dilain tempat, tentang Kitty Jones yang sekarang mempunyai 2 nama samaran yaitu Clara Bell-saat dia bekerja sebagai pelayan di tempat minum “Frog Inn”- dan Lizzie Temple-saat dia bekerja di rumah Mr. Harold Button, seorang penyihir, cendekiawan dan kolektor buku. Dengan penyihir ini lah akhirnya Kitty mengetahui dan bisa melakukan pemanggilan-pemanggilan terhadap demon. Kitty mempunyai semacam obsesi untuk membalas dendam pada penyihir-penyihir dengan mencoba belajar sihir, banyak membaca buku-buku tentang sihir dan juga obsesi lainnya untuk bisa bekerja sama dengan Bartimaeus, jin yang diajaknya berbicara saat terjepit oleh Golem dulu.
Kupikir-pikir, Kitty sepertinya lebih cerdas, lebih cepat tanggap terhadap keadaan dan lebih peka terhadap demon daripada Nathaniel. Buktinya, dia dapat memikirkan & akhirnya mengetahui-tentu saja- tentang kenapa Bartimaeus selalu memakai wujud Ptolemy dalam penyamarannya. Bukan karena dia mau mengejek, tapi karena rasa hormat dan kekagumannya pada Ptolemy yang memberinya kebebasan dan kepercayaan.
Kitty Jones akhirnya berhasil mengetahui apa sebabnya manusia dan makhluk halus berada dalam lingkaran siklus tak berujung dimana manusia tidak mengerti akan sifat dasar makhluk halus dan alih-alih sebagai setara, penyihir memanggil mereka hanya sebagai budak yang kuat tapi berbahaya.
Dengan banyaknya membaca juga, akhirnya Kitty mengetahui tentang Gerbang Ptolemy. Yang diceritakan oleh Ptolemy dengan menggunakan bahasa Yunani Kuno. Kitty tidak bisa membacanya. Namun dengan bantuan Nathaniel, dia jadi tahu tentang bagaimana memfungsikan gerbang itu. Nah lho, kenapa Kitty dan Nathaniel kok bisa bekerjasama?? Baca sendiri deh rinciannya di buku yah…… 🙂
Mungkin kalian ada yang bertanya-tanya-bagi yang belum membaca bukunya-, siapa sih Ptolemy????
Ptolemy atau Ptolemaeus adalah master dari Bartimaeus pada tahun sekitar 126-124 SM. Seorang keponakan raja yang berasal dari Alexandria, Mesir, berumur 12 tahunan. Dia adalah seorang anak laki-laki yang terpelajar, langsing dan tampan, tapi orang tuanya meninggal terkena wabah. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di perpustakaan Alexandria, belajar bersama dengan guru pribadinya yang seorang penyihir & mewariskan ilmunya kepada Ptolemy secara diam-diam. Ptolemy, adalah satu-satunya orang yang memperlakukan para pelayannya sebagai makhluk yang setara, tidak pernah melakukan hukuman, lebih sering mengajak berbicara daripada menyuruh-nyuruh dan mencoba untuk membangun sebuah jembatan hubungan antara makhluk halus dan manusia, dan berharap ada orang lain yang nantinya akan mengikuti jejaknya. Namun, pengetahuan dan kemampuan Ptolemy, terutama kemampuan menyihirnya ini menimbulkan keresahan dan kebencian dari Anak raja yang akhirnya berakhir pada kematiannya akibat dari para “pembunuh” yang dikirim oleh penyihir-penyihir teman anak raja tersebut.
Jadi apa sih Gerbang Ptolemy itu??
Gerbang Ptolemy adalah suatu cara yang ditempuh oleh Ptolemy untuk mengetahui dunia lain, dunia Bartimaeus, untuk membuktikan keinginannya bekerjasama dengan para demon dan menghilangkan perbudakan terhadap para demon. Gerbang tersebut dapat dibuka dengan membuat pentacle sederhana dengan menghapus sedikit lingkarannya dan berada didalamnya dengan posisi santai sambil mengucapkan mantra yang lafalnya dibalik seperti “nama penyihir” diganti dengan “nama asli demon”, “pergi ke” diganti dengan “datang ke” dan sebagainya deh…. Terus nama demon disebutkan 3 kali. Perhatian demon itulah yang membuka gerbang ke dunia lain itu. Dalam artian, apabila gerbang itu terbuka maka roh manusia yang membuka gerbang itu akan meninggalkan tubuh asli manusianya dan masuk ke dunia lain yang dibukanya.
OK sekarang balik ke permasalahan yang membuat Kitty Jones membuka gerbang itu. Bagi yang udah baca buku dua nya The Bartimaeus Trilogy, kalian mungkin agak sedikit berpikir tentang peran tokoh yang disebut tapi sepertinya tidak terlalu penting.. Quentin Makepeace. Siapa dia???? Seorang teman kepercayaan Perdana Menteri Rupert Devereaux, penyihir yang juga seorang seniman… Dari buku 2 kemarin aku sudah curiga tentang sosok Makepeace ini, aku berpikir, sepertinya dia lah otak dari pemberontakan para commoner. Perkiraanku ternyata benar. Namun juga tidak sepenuhnya benar. Pelaku utama pemberontakan sebenarnya adalah seorang/seekor/sebuah JIN, teman Bartimaeus -pada awalnya dulu- yang kemudian menjadi musuhnya, Faquarl. Faquarl ini mengompor-ngompori Makepeace akan suatu trik yang mana memasukkan demon kedalam tubuh manusia yang membuat manusia itu bisa berlaku seperti demon. Dengan bisikan-bisikannya akhirnya mampu meyakinkan Makepeace untuk memasukkan demon dengan Hopkins sebagai sukarelawan. Selama 2 bulan Faquarl bersandiwara dihadapan Makepeace dan bersikap seolah-olah Hopkins masih bisa berpikir, padahal sesungguhnya seluruh tubuh Hopkins sudah dikuasi oleh nya. Sampai lah pada hari pembalasan dendamnya dimana semua menteri penyihir di pemerintahan diundang untuk melihat pertunjukan drama Makepeace walau sebenarnya adalah tempat “eksekusi” untuk menangkap semua penyihir dan memilih para penyihir yang dianggap dapat mengganggu untuk selanjutnya dijadikan sebagai “rumah” bagi demon. Hal ini alih-alih sebagai bentuk dari perekrutan/pembentukan pasukan demon dengan pimpinannya adalah Nouda, demon dengan tingkatan yang paling tinggi yang jarang sekali dipanggil & bila dipanggil hanya oleh orang-orang yang haus darah dan kekuasaan. Sebagai host dari Nouda adalah Quentin Makepeace. Tentu saja, setelah Nouda masuk dalam tubuh Makepeace, maka Makepeace langsung meninggal namun tubuhnya masih bergerak dengan bentuk yang tidak lagi seperti manusia dengan tonjolan disana sini.
Dimana Nathaniel saat terjadi pemberontakan ini??
Dia ada disana bersama dengan Kitty Jones, namun berkat Bartimaeus, Nathaniel dan Kitty tidak dibunuh. Mereka dapat kabur sebentar sampai akhirnya Nathaniel dapat mengambil tongkat Gladstone (ingat-ingat lagi Buku 2 nya Bartimaeus..) namun tidak bisa mengoperasikannya karena terlalu lemah, dan Kitty membuka gerbang Ptolemy untuk membujuk Bartimaeus untuk bekerjasama. Dicapai kesepakatan, satu-satunya cara untuk bisa membasmi para pemberontak dengan tubuh penyihir bernyawa demon tingkat tinggi itu adalah dengan memakai tongkat Gladstone. Namun karena kelemahan Nathaniel, maka jadilah roh Nathaniel dan Bartimaeus bersatu dalam tubuh Nathaniel dengan perjanjian bahwa bila semua sudah selesai, Nathaniel akan membebaskan Bartimaeus.
Dimulai dari bersatunya Nathaniel dan Bartimaeus ini, cerita mulai makin cepat.. dan tentu saja, kalian harus membacanya sendiri…. 🙂
Dibuku ini juga tersirat bahwa Nathaniel sebenarnya sangat menyukai Kitty.. Bartimaeus juga menyadarinya.
Namun akhir buku ini menyedihkan…. Walau juga mengagumkan. Dengan memberitahukan nama aslinya kepada Kitty dan Nouda dan yang lain, membuat John Mandrake kembali menjadi Nathaniel dan menimbulkan kembali sifat Ptolemy, yang tentu saja hanya disadari oleh Barimaeus. Ending dari kehidupan Nathaniel dengan dibebaskannya Bartimaeus sebelum dia mematahkan tongkat Gladstone yang sekaligus menghancurkan Nouda dan membunuhnya.
Ga nyangka ternyata Nathaniel begitu.. apa yah… begitu Nathaniel lagi deh… John Mandrake nya bener-bener ga ada lagi.
Bingung??? Baca sendiri di buku 3 nya The Bartimaeus Trilogy ini deh ya…
Review diatas sebagian kuambil dari Buku Buku Ku, Wikipedia, dan Situs web resmi The Bartimaeus Trilogy .
Kesimpulanku dari ketiga buku ini, yang no. 3 lebih seru… dan no. 2 yang paling lambat alur ceritanya.. tapi secara keseluruhan,, KEREN BANGET…. Angkat 2 jempol untuk buku ini… ***aplaus….aplaus…*** Tapi denger-denger, cerita ini mo difilmkan oleh Miramax/Disney dan direncanakan beredar tahun 2009… Wah, kurang setuju neh… takut nya berubah dari cerita di buku, jadi kurang seru ntar.
NB. Maaf nih, review untuk buku 3 ini agak terlalu panjang dan sedikit keputer-puter.. bukan maksud membingungkan.. tapi emang bikin bingung 😕 Aku yang buat aja bingung ama reviewku sendiri apalagi yang baca… Hihihihi….. Maklumin aja deh… Ga bisa lebih pendek lagi
Recent Comments